DOWNLOAD DOC.
Bersama, ke tujuh orang muda dari Kolumbia ini dibawa oleh Yesus Kristus dan diperlihatkan keadaan Surga dan Neraka. Melihat cerita mereka kemuliaan dari Surga dan kengerian dari Neraka
Bersama, ke tujuh orang muda dari Kolumbia ini dibawa oleh Yesus Kristus dan diperlihatkan keadaan Surga dan Neraka. Melihat cerita mereka kemuliaan dari Surga dan kengerian dari Neraka
--- Kesaksian Pertama : Esau
---
2 Kor 12:2, Aku tahu tentang seorang Kristen ; empat belas
tahun yang lampau - entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh,
aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke
tingkat yang ketiga dari sorga.
Kami sedang berada di kamar ketika kami mengalami pengalaman
pertama. Ruangan dipenuhi cahaya dari kemuliaan dari Tuhan. Sinar itu sangat
terang untuk menerangi seluruh ruangan. Ruangan penuh dengan kemuliaanNya,
suasananya begitu indah sebelum Dia muncul.
Yesus berkata kepada kami,
“Anak-anakKu, sekarang Aku akan menunjukkan
KerajaanKu, kita akan pergi ke Surga.” Kami saling
berpegangan tangan kemudian kami diangkat. Aku melihat ke bawah dan
memperhatikan bahwa kami sedang keluar dari tubuh kami. Ketika kami pergi, kami
sedang memakai jubah putih dan kami terus terbang ke atas dengan kecepatan yang
tinggi.
Kami sampai di depan sepasang pintu gerbang untuk masuk ke
Kerajaan Surga. Kami semua terheran-heran dengan apa yang terjadi dengan kami
semua. Syukur, Yesus, Putra Allah ada di sana berada dengan kami, di depan ada
dua malaikat yang masing-masing memiliki empat sayap.
Kedua malaikat ini kemudian berbicara kepada kami, tapi kami
tidak mengerti apa yang mereka katakan. Bahasanya sangat jauh berbeda dengan
bahasa manusia. Kedua malaikat ini mempersilahkan kami dan mereka membuka kedua
pintu yang sangat besar itu. Kami melihat suatu tempat yang sangat indah, dengan
banyak hal yang belum pernah kami lihat. Ketika kami masuk, ada suatu damai yang
mengisi hati kami. Alkitab katakan bahwa Tuhan akan memberi kita damai yang
melampaui akal manusia. (Filipi
4:7).
Hal yang pertama aku lihat adalah seekor rusa, dan aku
bertanya kepada salah seorang temanku, “Sandra, apakah kau lihat apa yang aku
lihat?”, dia tidak lagi menangis atau berteriak lagi, sama seperti ketika
kami sedang di perlihatkan Neraka. Dia tersenyum dan berkata : “Ya Esau, aku
sedang melihat seekor rusa!”. Kemudian aku tahu bahwa semuanya adalah nyata,
kami benar-benar sedang berada di Kerajaan Surga. Semua hal-hal yang mengerikan
yang kami lihat ketika kami berada di Neraka semua terlupakan. Dan kami
menikmati kemuliaan Tuhan. Kami mendekat kepada rusa tersebut, di balik rusa itu
ada sebuah pohon yang besar dan tinggi. Itu adalah tengah-tengah dari firdaus.
Alkitab mengatakan dalam
Wahyu 2:7, Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa
menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus
Allah.
Pohon adalah symbol dari Yesus, karena Kristus adalah Hidup
Selamanya. Di balik pohon tersebut, ada sebuah sungai yang airnya bagaikan
kristal. Begitu jernih dan indah, sepertinya kami tidak pernah melihatnya di
bumi. Kami sangat ingin untuk tinggal di sana. Beberapa kali kami meminta,
“Tuhan kami mohon! Jangan bawa kami keluar dari tempat ini! Kami ingin berada di
sini untuk selamanya! Kami tidak ingin kembali ke bumi!”. Kemudian Tuhan
menjawab kami, “Adalah perlu untuk
bersaksi dari semua hal yang Aku siapkan bagi semua yang mengasihiKu karena Aku
akan datang sebentar lagi, dan imbalannya adalah tinggal bersama denganKu”.
Ketika kami melihat sungai itu, kami terburu-buru pergi ke
sana dan ingin melihat air tersebut. Kami ingat bahwa ada tertulis dalam
Yoh 7:38, barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti
yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran
air hidup. Air dari sungai ini seperti mempunyai kehidupan
di dalamnya, jadi, kami membenamkan diri kami kedalamnya. Di dalam air dan di
luar air kami dapat bernafas dengan normal. Sungai itu sangat dalam dan di sana
terdapat banyak macam-macam ikan yang berwarna-warni. Cahaya di dalam dan luar
air sama-sama normal, dalam Surga cahaya tidak datang dari sumber cahaya
tertentu, semua tersinari dengan cerah. Alkitab menuliskan dalam
Wahyu 21:23-24 bahwa, dan kota itu tidak
memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah
meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Dan bangsa-bangsa akan berjalan
di dalam cahayanya dan raja- raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya.
Kami meninggalkan sungai itu dan berlari ke semua tempat kami
bisa temukan, kami ingin untuk menyentuh dan mengalami semuanya. Kami ingin
untuk membawa semuanya pulang bersama kami, karena kami benar-benar terpukau
dengan semua hal-hal yang ada di Surga. Karena begitu indahnya, semua hal itu
itu tidak dapat terucapkan dengan kata-kata. Ketika Rasul Paulus di bawa ke
Surga, dia melihat banyak hal yang dia tidak bisa jelaskan dengan kata-kata,
karena keindahan yang sangat dari hal-hal yang ada di Kerajaan Surga. Seperti
dalam 2 Korintus 12:4.
Ketika kami datang ke suatu tempat yang luas sekali, suatu
tempat yang indah dan menakjubkan. Tempat itu penuh dengan batuan berharga,
seperti, emas, intan, jamrud, dan berlian. Lantainya terbuat dari emas murni.
Kami kemudian pergi ke tempat yang terdapat tiga buku yang sangat besar. Yang
pertama adalah Alkitab yang terbuat dari emas.
Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap
teguh di sorga. Dalam
Mazmur 119:89 dikatakan
Firman Tuhan adalah kekal dan Firman Tuhan berada di Surga selamaya. Kami
memperhatikan pada Alkitab emas yang besar, halamannya, sampulnya, semuanya
terbuat dari emas murni.
Buku yang kedua adalah lebih besar dari ukuran Alkitab.
Ketika dibuka dan ada seorang malaikat yang sedang menulis didalam buku tersebut.
Bersama Tuhan kami dapat melihat apa yang malaikat tersebut sedang tulis.
Malaikat itu sedang menulis semua hal yang terjadi di bumi. Semua yang telah
terjadi, termasuk tanggal, jam, semuanya tercatat disitu. Ini dilakukan adalah
untuk penggenapan kata-kata Tuhan yang ditulis ketika bukunya dibuka, dan
orang-orang di bumi akan diadili sesuai dengan apa yang mereka kerjakan yang
tertulis di buku itu. Wahyu 20:12, dan aku
melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu
dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan.
Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada
tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Dan buku yang ketiga adalah buku yang lebih besar lagi dari
buku yang kedua! Bukunya tertutup, tapi kami mendekati buku itu. Kami bertujuh
menurunkan dari tempat berdirinya, sesuai perintah Tuhan, dan kami menaruhnya
pada sebuah tiang.
Tiang dan penyangga di Surga benar-benar indah! Itu tidak
terbuat seperti yang ada di bumi. Penyangganya seperti mengembang, itu terbuat
dari batuan berharga. Ada yang terbuat dari berlian, ada yang terbuat dari
jamrud murni, yang lain terbuat dari emas murni, dan yang lain-lainnya terbuat
dari campuran dari batuan berharga tadi. Aku kemudian mengerti bahwa Tuhan
adalah pemilik dari semua hal yang ada, seperti tertulis di
Hagai 2:9, Kepunyaan-Kulah perak dan
kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Aku mengerti bahwa Tuhan kita adalah yang benar-benar kaya dan Dia memiliki
semua kekayaan yang ada di dunia. Saya juga mengerti bahwa semua hal pun adalah
kepunyaan Tuhan, dan Dia ingin memberikan itu semua kepada yang memintanya di
dalam iman.
Tuhan berkata,
“Mintalah kepadaKu dan Aku akan memberikan bangsa-bangsa sebagai warisan”.
Mazmur 2:8.
Buku yang kami taruh pada penyangga tersebut adalah sangat besar, bahkan
untuk membuka halaman selanjutnya, kami harus berjalan dari satu sisi ke sisi
yang lainnya. Kami berusaha membaca apa yang tertulis di dalam buku itu, karena
Tuhan yang meminta kami membacanya. Pada awalnya, sangat sulit membacanya karena
ditulis dengan karakter-karakter asing yang kami tidak dapat mengerti. Sangat
jauh berbeda dari bahasa yang ada di dunia, itu merupakan sesuatu yang
benar-benar Surgawi. Tapi, dengan bantuan dari Roh Kudus, kami diberikan berkat
untuk mengerti buku tersebut. Seperti perban yang di lepas dari mata, kami dapat
kemudian mengerti tulisan-tulisan tersebut, seperti halnya dengan bahasa kita.
Kami kemudian melihat bahwa kami tertulis di dalam buku itu.
Tuhan kemudian memberitahu kami bahwa buku itu adalah Buku Kehidupan.
(Wahyu 3:5). Kami mencatat
bahwa nama-nama yang tertulis di buku adalah tidak sama dengan nama kami disebut
di bumi, nama-nama ini adalah nama-nama baru, agar Firman Tuhan bisa digenapi
ketika dikatakan bahwa, siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat:
Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan
Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang diatasnya tertulis nama baru,
yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.
Di Surga, kami bisa mengucapkan nama-nama kami, tapi ketika
Tuhan membawa kami kembali lagi ke bumi, nama-nama tersebut di hapus dari
ingatan dan dari hati kami. Firman Tuhan adalah kekal, dan harus tergenapi.
Teman-temanku, Alkitab berkata dalam Wahyu
3:11, Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun
mengambil mahkotamu. Di Surga, terdapat milyaran hal-hal
yang menakjubkan, kita tidak dapat mengekspresikannya dengan kata-kata dari
mulut kita. Tapi saya mau katakan sesuatu, “Tuhan sedang menunggumu!”
Bagaimanapun hanya orang-orang yang setia sampai akhirnya yang akan di
selamatkan. (Markus 13:13).
--- Kesaksian Kedua, Ariel ---
Kami terbang ke atas dan menuju ke Kerajaan Surga, kami
akhirnya sampai di suatu tempat yang sangat indah dengan sepasang pintu yang
indah. Di depan pintu tersebut ada dua malaikat yang menyambut kami. Kemudian
mereka berkata-kata, tapi sepertinya apa yang mereka katakan adalah bahasa
malaikat dan kami tidak dapat mengerti apa yang mereka katakan. Tapi Roh Kudus
memberikan kami pengertian. Mereka mengucapkan ucapan selamat datang kepada kami.
Tuhan Yesus menaruh tangan di depan pintu dan pintu tersebut terbuka. Jika Yesus
tidak bersama kami, kami tidak dapat masuk kedalam Surga.
Kami kemudian takjub dengan apa yang ada didalam Surga. Kami
melihat sebuah pohon yang sangat besar, Alkitab menyebutkan pohon ini sebagai
“Pohon Kehidupan”, Wahyu 2:7.
Kami kemudian menuju ke sebuah sungai, yang didalamnya terdapat berbagai banyak
macam ikan. Semuanya begitu menakjubkan, akhirnya kami memutuskan untuk masuk
kedalam air. Kami kemudian berenang kedalam air. Kami melihat ikan yang berenang
di sekitar dan mengelilingi kami dan menyentuh kulit kami. Kami berenang tidak
seperti layaknya di bumi, kehadiran Tuhan menenangkan ikan tersebut. Ikan-ikan
tersebut mendekati kami kami karena mereka tahu bahwa kami tidak akan menyakiti
mereka. Saya begitu terberkati dan terheran-heran ketika saya menangkap seekor
ikan tersebut dan mengambilnya keluar dari air. Yang mengherankan adalah ikan
tersebut sangat tenang dan menikmati kehadiran Tuhan walaupun ikan tersebut saya
pegang. Saya kemudian menaruh ikan tersebut kembali ke air.
Saya bisa melihat dari kejauhan bahwa disana ada kuda putih
di Surga, sebagaimana tertulis dalam Firman Tuhan dalam
Wahyu 19:11, Lalu aku melihat sorga terbuka:
sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang
Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Kuda-kuda tersebut akan dipakai salah satunya oleh Tuhan ketika
Dia kembali ke dunia untuk menjemput anak-anakNya, gerejaNya. Saya mendekati
kuda-kuda tersebut dan menepuk mereka. Tuhan ijinkan saya untuk mengendarai
salah satu dari mereka. Ketika saya mengendarainya, saya merasakan sesuatu yang
belum pernah saya rasakan sebelumnya di bumi. Saya merasakan kedamaian,
kebebasan, cinta, bahwa seorang bisa merasakan tempat yang indah tersebut. Saya
benar-benar menikmati apa yang saya bisa lihat oleh mata saya. Saya ingin
menikmati semua hal yang indah di Firdaus yang Tuhan telah sediakan untuk kami.
Kami bisa melihat meja jamuan pernikahan, semuanya telah
disediakan. Itu tidak mempunyai awal dan akhir. Kami melihat kursi-kursi yang
telah disediakan. Disana juga tersedia mahkota kehidupan yang siap kami ambil.
Kami melihat makanan yang lezat-lezat yang telah ditata, untuk semua yang telah
di undang ke Perjamuan Kawin Anak Domba.
Malaikat-malaikat ada disitu dengan pakaian jubah putih yang
Tuhan telah menyambut kami. Saya terpukau dengan semua hal yang ada di sana.
Firman Tuhan mengatakan kepada kita
bahwa yang akan masuk ke Kerajaan Surga adalah
seperti anak-anak, Matius 18:3. Ketika kami ada di Surga
kami seperti anak-anak. Kami kemudian menikmati apa yang ada disana, bunga-bunga,
tempat tinggal, bahkan Tuhan memperbolehkan kami untuk masuk ke dalam
rumah-rumah tersebut.
Kemudian Tuhan membawa kami tempat yang terdapat anak-anak.
Tuhan berada di tengah mereka dan Ia kemudian bermain dengan mereka. Dia
mencukupkan waktu untuk bermain dengan mereka dan Ia menikmati ketika bersama
mereka. Kami mendekat kepada Tuhan dan bertanya kapadaNya, “Tuhan, apakah
anak-anak ini yang akan di lahirkan ke dunia?”. Dan Tuhan manjawab,
“Bukan, anak-anak ini adalah yang di aborsi di
bumi”. Ketika mendengar ini saya
merasakan di dalam saya berguncang yang membuat saya merinding.
Saya ingat ketika dengan hal saya pernah lakukan di masa lalu,
ketika saya belum kenal Tuhan. Ketika waktu itu, saya menjalin hubungan dengan
seorang wanita dan akhirnya dia hamil. Ketika dia katakan bahwa dia hamil, saya
tidak tahu apa yang harus saya lakukan, jadi saya meminta waktu untuk mengambil
sebuah keputusan. Waktu berlalu dan kemudian saya menemuinya, semuanya sudah
terlambat karena dia sudah melakukan aborsi. Bahkan ketika saya menerima Tuhan
dalam hati saya, kalau aborsi adalah sesuatu saya yang tidak bisa maafkan.
Kemudian Tuhan lakukan sesuatu hari itu, Dia membolehkan saya untuk memasuki
tempat tersebut dan berkata kepadaku,
“Ariel, apakah kau lihat anak perempuan yang ada disana? Anak tersebut adalah
anakmu.” Ketika Dia berkata
demikian, saya merasakan luka, didalam jiwa saya untuk waktu yang lama, kemudian
jadi sembuh. Tuhan mengijinkan saya mendekatinya dan bersama dengan saya. Saya
memegang tangannya dan menatap ke matanya. Satu kata yang saya dengar dari
bibirnya, “Ayah”. Saya mengerti bahwa saya pengampunan Tuhan yang telah
mengampuni saya, tapi saya kemudian belajar untuk memaafkan diri saya sendiri.
Teman-teman yang terkasih, siapapun yang membaca ini, saya
ingin memberitahumu sesuatu hal. Tuhan telah mengampuni dosamu, sekarang
belajarlah mengampuni dirimu sendiri. Saya berterimakasih kepada Tuhan yang
mengijinkan kesaksian ini kepadamu. Tuhan Yesus Kristus saya berikan hormat dan
pujian! Kesaksian ini adalah tentang Tuhan, Dia ijinkan kita untuk
menerima pewahyuan ini. Saya harap bahwa saudara-saudara yang menerima kesaksian
ini akan menerima juga berkat dan dapat memberkati yang lain. Tuhan memberkati.
--- Kesaksian Ketiga ---
Wahyu 21:4, dan la akan menghapus segala air mata dari mata
mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau
ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.
Ketiga kami tiba, pintu yang besar itu terbuka bagi kami. Dan
kami melihat ada lembah yang penuh dengan bunga. Bunga-bunga itu sangat
menakjubkan dan baunya sangat harum. Kami mulai berjalan dan merasakan kebebasan
penuh seperti kami tidak pernah mandapatkannya di bumi. Kami merasakan sukacita
yang memenuhi hati kami dan selama kami memperhatikan pada bunga-bunga tersebut
kalau bunga tersebut unik, setiap daun bunga mempunyai perbedaan, ketulusan, dan
mempunyai warna yang berwarna-warni.
Dalam hatiku, saya berkata kepada Tuhanku kalau saya ingin
mempunyai salah satu dari bunga tersebut. Tuhan memberikanku tanda setuju. Saya
mendekat kesebuah bunga dan mencabutnya. Tapi tidak terjadi apa-apa. Saya tidak
bisa mencabutnya dari tanah. Bahkan saya tidak bisa mencabut daun bunga tersebut.
Kemudian Tuhan memecah kesunyian dan berkata,
“Semuanya harus dilakukan atas dasar kasih”.
Dia menyentuh salah satu bunga itu dan jatuh ke tangan
Tuhan dengan sendirinya. Kemudian Ia memberikannya kepada kami. Kami melanjutkan
perjalanan dan mencium kalau aroma bunga tersebut masih bersama dengan kami.
Kami sampai di suatu tempat dengan satu pasang pintu yang
sangat indah. Pintu itu rumit, banyak hiasannya dalam keindahannya dan mempunyai
batuan berharga yang terpahat mengelilingi mereka. Pintu tersebut terbuka dan
kami memasuki kedalam suatu ruangan dengan didalamnya terdapat banyak orang.
Semuanya berlari dan membuat persiapan-persiapan. Beberapa dari mereka membawa
rol dari pakaian putih bersih di bahu mereka, ada yang membawa gulungan dari
benang emas, dan ada juga yang membawa pelat dengan semacam pelindung di
dalamnya. Semuanya berlari dengan penuh semangat.
Kami bertanya pada Tuhan kenapa disini ada banyak sekali
usaha dan terburu-buru. Tuhan meminta seorang yang muda untuk mendekat. Orang
ini mempunyai sebuah gulungan di bahunya. Dia kemudian mendekat dan menatap
Tuhan, dengan hormat. Ketika Tuhan bertanya padanya kenapa dia membawa-bawa
gulungan baju, dia menatap Tuhan dan berkata, “Tuhan, Engkau tahu untuk apa
pakaian ini! Pakaian ini adalah untuk membuat jubah dari yang telah diselamatkan,
jubah-jubah itu adalah untuk perkawinan agung” Mendengar ini, kami merasakan
sukacita yang besar dan damai yang melimpah.
Wahyu 19:8 berkata, Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan
yang putih bersih! Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari
orang-orang kudus.
Ketika kami keluar dari tempat itu kami merasakan damai yang
lebih lagi, karena menakjubkan untuk dilihat dan Tuhan dengan SendiriNya telah
membuat sesuatu yang indah bagi kita. Dia Empunya tempat itu dan waktu untukmu
karena kamu penting bagiNya. Ketika kami keluar dari tempat itu, kami kehilangan
pandangan setiap detail dari Surga. Itu seperti setiap hal mempunyai pemikiran
tersendiri, dan setiap obyek yang ada di sana adalah kemuliaan untuk Tuhan.
Ketika kami datang ke suatu tempat di mana terdapat jutaan
dan jutaan anak-anak, dari semua umur. Ketika mereka melihat Tuhan, semuanya
ingin memeluk Dia, untuk merasakan cintaNya, karena Dia-lah kerinduannya. Yesus
adalah kerinduan dari setiap anak-anak disini. Kami seperti ingin menangis
melihat bagaimana Tuhan menjadi rebutan dari setiap anak-anak, bagaimana Dia
mencium dan memegang tangan mereka.
Kami melihat bagaimana malaikat-malaikat mendekat kepada
Tuhan, membawa Dia bayi-bayi yang di bungkus kain lenan. Tuhan menjamah,
menyentuh, dan memberikan mereka ciuman pada pergelangan tangan mereka dan kami
melihat malaikat-malaikat tersebut membawa mereka kembali. Kami bertanya kepada
Tuhan kenapa di sana ada banyak sekali anak-anak, apakah itu adalah anak-anak
yang akan di kirim ke dunia. Tuhan menghela nafas untuk menjawab, dan dia
menjawab, “Bukan, anak-anak ini
tidak akan di kirim ke dunia! Semua anak ini adalah yang telah di aborsi di
dunia, yang mana orang tuanya tidak menginginkan mereka. Anak-anak ini adalah
anak-anakKu dan Aku mengasihi mereka.”
Saya menundukkan kepala dan suaraku gemetaran untuk menanyakan
pertanyaan seperti itu kepadaNya.
Ketika saya tidak mengenal Tuhan, Jalan Hidup yang benar,
saya membuat kesalahan dan berbuat dosa dengan seseorang. Diantara dosa-dosa itu
adalah aborsi yang telah saya lakukan. Ada jeda waktu dimana saya menatap muka
dengan muka dengan Tuhan dan kemudian bertanya kepadaNya, “Tuhan, apakah bayi
yang saya aborsi, dulu, disini?” Tuhan menjawab,
“Ya”.
Saya kemudian berjalan ke salah satu tempat dan saya melihat anak
kecil yang imut. Mendekati seorang malaikat yang sedang berdiri. Malaikat itu
memandang kea rah Tuhan, dan anak itu membelakangi kami.
Tuhan berkata kepadaku,
“Lihat, itu adalah anakmu”.
Saya ingin melihatnya jadi saya berlari ke arahnya, tapi malaikat itu
menghentikan aku dengan tangannya. Dia berkata saya harus mendengar anak itu
dahulu. Saya kemudian mendengar apa yang anak itu katakan. Dia berkata dan
melihat ke arah anak-anak lain. Dia bertanya kepada malaikat, “Apakah ayahku
dan ibuku akan datang kemari segera?” Malaikat itu menatapku, kemudian
menjawab dia ,”Ya, ayahmu dan ibumu akan datang segera.”
Saya tidak mengerti kenapa saya di khususkan untuk mendengar
kata-kata itu, tapi di hatiku saya tahu kalau kata-kata itu adalah yang terbaik
yang Tuhan bisa berikan kepada saya. Anak kecil itu tidak bicara masalah
kemarahan, atau sakit, mungkin tahu kami tidak biarkan dia untuk lahir. Dia
hanya menunggu dengan kasih kalau Tuhan ada di hatinya.
Kami melanjutkan perjalanan, tapi saya terus terpikir anak
itu. Saya tahu kalau suatu hari saya akan bersama dia nanti. Saya mempunyai
suatu alas an untuk pergi kesana, karena seseorang telah menungguku dalam
Kerajaan Surga. Firman Tuhan berkata dalam
Yesaya 65:19, Aku akan bersorak-sorak karena
Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi
bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.
Kami datang ke suatu tempat dengan pegunungan yang kecil, dan
Tuhan Yesus menari. Di depanNya, ada sekumpulan orang dengan pakaian jubah putih
dan mereka mengangkat tangan dengan carang minyak jaitun hijau. Ketika mereka
melambaikannya di udara, mereka melepaskan minyak. Tuhan mempunyai banyak hal
yang telah dipersiapkan untukmu! Sekarang adalaah waktu yang harus kamu serahkan
untukNya.
Tuhan memberkatimu.
--- Kesaksian Keempat ---
Di dalam Kerajaan Surga, kami melihat banyak sekali hal-hal
yang menakjubkan sebagaimana tertulis di dalam Firman Tuhan, di
1 Korintus 2:9, tetapi seperti ada tertulis: Apa
yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan
yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia.
Kami tiba di Kerajaan Surga, tempat itu sangat banyak hal
yang spektakuler dan menakjubkan, banyak hal-hal yang besar dan merasakan
kemuliaan Tuhan. Tempat itu begitu special, tepat yang penuh dengan anak-anak.
Kami bisa katakan kalau disana ada jutaan anak-anak di tempat itu.
Kami melihat anak-anak dari berbagai usia, Surga dibagi
kedalam beberapa bagian. Kami melihat semacam bayi-bayi yang di tampung antara
umur 2-4. Kami juga memperhatikan anak-anak di Kerajaan Surga bertumbuh dan di
sana ada sekolah di mana anak-anak tersebut diajari Firman Tuhan. Guru-gurunya
adalah malaikat-malaikat dan mereka mengajarkan anak-anak untuk menyanyikan lagu
pujian dan untuk memuliakan Tuhan Yesus.
Katika Tuhan tiba, kami melihat kebahagiaan Raja kami yang
besar sekali. Walaupun kami tidak bisa melihat wajahNya, kami bisa melihat Dia
tersenyum, yang memenuhi seluruh tempat. Ketika Dia tiba, semua anak-anak
berlari ke arahNya! Diantara semua anak-anak itu, kami melihat Maria, ibu Tuhan
Yesus sewaktu di Dunia. Dia wanita yang sangat cantik. Kami tidak melihat dia
dalam tahta dan tidak juga orang-orang yang memuji dia. Dia ada disana ada
sebagaimana wanita yang lainnya yang ada di Surga, seperti semua orang-orang di
Dunia dia diselamatkan. Dia memakai jubah putih dan memakai ikat pinggang emas,
dan rambutnya panjang sampai ke pinggang.
Di Dunia, kami telah mendengar kalau banyak orang yang memuji
Bunda Maria sebagai ibu Yesus, tapi saya ingin memberitahu Firman Tuhan yang
berkata dalam dalam Yohanes 14:6,
Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku. Jalan masuk ke dalam
Kerajaan Surga hanyalah Yesus dari Nazareth.
Kami juga memperhatikan kalau disana tidak ada matahari atau
bulan. Firman Tuhan berkata dalam Wahyu
22:5, dan malam tidak akan ada lagi di sana dan mereka tidak memerlukan cahaya
lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka
akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Kami bisa melihat kemuliaan Tuhan. Kami kesulitan untuk
menjelaskan betapa mengerikannya sewaktu kami di Neraka, tapi adalah lebih sulit
untuk menjelaskan yang berhubungan dengan Surga dan kesempurnaan dari sang
Pencipta. Ketika kami ada disana, kami ingin berlari dan melihat segalanya. Kami
bisa tiduran pada rumput, dan kami bisa merasakan kemuliaan Tuhan. Siulan yang
lembut, angin yang sepoi-sepoi yang berhembus di wajah kami, semuanya adalah
sesuatu yang amat indah.
Tapi di tengah-tengah langit, kami bisa melihat sebuah salib
yang besar yang terbuat dari emas murni. Kami percaya kalau ini bukan
penyembahan terhadap berhala tapi sebagai symbol yang menunjukkan kalau kematian
Yesus di kayu salib, kita bisa masuk kedalam Kerajaan Surga.
Kami melanjutkan perjalanan di Surga. Sangat mengasikkan
berjalan-jalan bersama Tuhan Yesus Kristus. Kami tahu dengan yakin, kalau Tuhan
yang kami layani adalah Yesus dari Nazareth. Banyak dari kita berpikir kalau ada
Tuhan di atas sana, hanya menunggu kita melakukan dosa, jadi Dia bisa menghukum
kita dan mengirim kita ke Neraka.
Tapi itu bukan begitu. Kami bisa melihat gambaran yang lain
dari Yesus, kalau Yesus adalah seorang teman, kalau Yesus pun menangis kalau
kamu menangis. Yesus adalah Tuhan yang penuh cinta, kasih dan pengampunan, Dia
membawa kita dalam tanganNya untuk membantu kita meneruskan jalan kepada
keselamatan.
Tuhan Yesus juga mempertemukan kami dengan seseorang yang ada
di Alkitab. Kami bertemu dengan Raja Daud, Raja Daud yang ada di Alkitab. Dia
adalah lelaki yang tampan, tinggi dan wajahnya menggambarkan kemuliaan Tuhan.
Ketika kami ada di dalam Kerajaan Surga, satu hal yang Raja Daud lakukan adalah
menari, menari, menari dan memberikan semua kemuliaan dan hormat kepada Tuhan.
Bagi semua yang membaca kesaksian ini, saya ingin
memberitahumu di dalam Firman Tuhan dalam
Wahyu 21:27, tetapi tidak akan masuk ke dalamnya
sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya
mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Dan saya juga ingin memberitahumu kalau hanya yang berani yang masuk ke Kerajaan
Surga.
Tuhan memberkatimu.
--- Kesaksian Kelima ---
2 Korintus 5:10, sebab kita semua harus menghadap takhta
pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut di terimanya,
sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Dalam Kerajaan Surga, kami bisa melihat Yerusalem Baru yang
Alkitab ceritakan dalam Yohanes 14:2, di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Kami bisa melihat kota itu dan masuk kedalamnya, kota itu benar-benar nyata dan
kota yang menakjubkan! Yesus pergi kesana untuk mempersiapkan tempat kediaman
itu untuk kita.
Di dalam kota kami bisa melihat tempat tinggal atau rumah
dengan nama pemilik ada di depan rumah-rumah iu. Kota itu belum juga didiami,
tapi itu telah siap untuk kita. Kami kemudian pergi kedalam rumah dan melihat
semua hal yang ada didalam. Tapi kemudian kami meninggalkan kota itu, kami lupa
dengan hal-hal yang kami lihat, memori itu di hapus dari kepala kami.
Bagaimanapun, kami bisa mengingat kalau penyangga rumah-rumah itu terbuat dari
besi berharga dan banyak jenis batuan berharga yang menghiasi mereka. Mereka
juga mempyunyai emas murni.
Emas yang ada di kota ini adalah seperti yang Alkitab katakan,
hampir semuanya transparan dan begitu berkilau. Emas yang ada di bumi tidak bisa
di bandingkan dengan kilauan dan keindahan emas yang ada di Surga.
Setelah ini, kami dibawa kesuatu tempat yang banyak terdapat
botol. Didalamnya terdapat air mata yang di kristalisasikan. Air mata yang
anak-anak Tuhan cucurkan di bumi. Bukan tangisan dari komplen, tapi tangis
orang-orang yang mereka cucurkan di dalam hadirat Tuhan, tangisan penyesalan,
tangisan ucap syukur. Tuhan menyimpan tangisan-tangisan sebagai sesuatu yang
berharga sebagai harta karun di Surga, seperti yang disebutkan dalam
Mazmur 56:9, sengsaraku Engkaulah yang
menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya
telah Kau daftarkan?
Kami juga pergi ke tempat di mana terdapat banyak sekali
malaikat. Walaupun di Surga kami melihat banyak malaikat-malaikat, tempat ini
adalah tempat khusus malaikat-malaikat. Kami mendengar Tuhan, kalau tiap
malaikat mempunyai karakter yang berbeda-beda. Dia juga menunjukkan kalau
malaikat akan dekat dengan kami selama kami hidup di dunia. Dia memperkenalkan
malaikat yang di tugasi untuk mengawal kami. Kami bisa melihat karakter mereka,
tapi Tuhan melarang kami untuk memberitahukan kepada yang lai tentang hal ini.
Kita baca dalam Mazmur 91:11, sebab
malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di
segala jalanmu.
Kami tiba di suatu tempat dengan banyak lemari, di dalamnya
terdapat banyak sekali bungan yang berbeda-beda. Ada bunga yang terbuka, indah
dan berseri-seri. Tapi ada juga yang terkulai, dan ada juga bahkan yang layu.
Kami bertanya kepada Yesus apa arti bunga-bunga ini? Dia menjawab,
“Karena hidup kalian adalah seperti
bunga-bunga ini.” Dia mengambil salah
satu bunga yang layu. Dia berkata,
“Lihat, orang ini sedih karena mereka sedang menghadapai pencobaan, atau
kesulitan. Ada sesuatu dalam hidup ini yang menghalangi persekutuan denganKu.
Apakah kamu tahu apa yang Aku lakukan agar bunga-bunga ini sehat dan terkembang
kembali?” Dia mengambil bunga di
tanganNya dan berkata, “Aku cucurkan
tangisKu kepada mereka dan Aku menyegarkan mereka kembali.”
Kami melihat bagaimana dengan cara yang kuat bunga ini mulai
bangkit dan terkembang dalam warna-warninya dan mulai berseri-seri kembali.
Kemudian Dia mengambil bunga yang layu dan Ia melemparkannya
ke dalam api dan berkata, “Lihat, orang
ini telah mengenalKu dan berbalik dari padaKu. Sekarang dia mati tidak dalamKu
dan kemudian dilemparkan ke dalam api.” Yohanes 15:5-6.
Kemudian kami meninggalkan tempat itu, kami melihat istana
yang menakjubkan dari kejauhan. Tidak ada seorang pun yang berani mendekat ke
istana itu, dan kami percaya itu tentang apa yang Alkitab katakan dalam Wahyu
22:1, lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan
kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Kami
percaya kalau istana tersebut dilokasikan dekat dengan hadirat dan tahta Tuhan.
Ketika mengalami semua hal ini dalam Kerajaan Surga, kami
memiliki damai di hati kami,kami mengalami kedamaian yang melampui segala akal.
Filipi 4:7.
Kami mengerti sebagaimana tertulis dalam 1
Petrus 1:4, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak
dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
--- Kesaksian Keenam ---
Lukas 22:30, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan
Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi
kedua belas suku Israel.
Dalam tempat yang mengagumkan itu, Tuhan memperbolehkan kami
untuk melihat tempat penerimaan yang kami kira bisa ada dimana saja di alam
semesta. Kami melihat tahta besar dengan dua kursi dari emas murni dan batuan
berharga yang tidak ada di manapun di dunia. Di depan tahta itu ada sebuah meja
yang tidak berujung, dan ada tutup meja putih di atasnya.
Segala keindahan dan keistimewaan makanan telah disediakan di
atas meja. Kami melihat anggur dengan seukuran jeruk, dan Tuhan Yesus Kristus
mengijinkan kami untuk mencoba sedikit dari makanan itu. Kami masih bisa
mengingat betapa lezatnya makanan itu Itu sesuatu yang menakjubkan! Saudaraku
dan teman-temanku, anda tidak bisa membayangkan semua hal yang telah disediakan
di Kerajaan Surga dan semua hal yang Tuhan telah sediakan untukmu.
1 Korintus 2:9.
Tetapi seperti ada tertulis: Apa yang
tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang
tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk
mereka yang mengasihi Dia.
Juga pada meja, Tuhan memperlihatkan sebuah roti, “Manna”.
Roti ini adalah roti dari Tuhan yang Alkitab ceritakan. Kami juga boleh
mencicipi makanan yang lain yang kenikmatannya tidak bisa dibandingkan dengan
yang ada di dunia.
Semua hal ini telah menunggu kami sebagai warisan di dalam
Kerajaan Surga. Kami menikmati beberapa makanan nikmat dan lezat ketika kami
berada di Kerajaan Surga. Kami terkesima kalau kursi yang di tata ada di kedua
sisi dari meja. Kursi-kursi itu begitu indah dan mempunyai nama-nama yang
tertulis pada kursi itu. Kami tidak bisa membaca nama kami dengan jelas, karena
nama kami ditulis tidak sama dengan penulisan di Surga. Itu semua adalah
nama-nama yang tidak seorang pun tahu kecuali diri mereka sendiri.
Wahyu 21:7. Barangsiapa menang, ia akan
memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
Apa yang tertulis dalam Firman Tuhan mengagetkan kami.
Namun demikian janganlah bersukacita karena
roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar
di sorga.Lukas 10:20. Disana ada banyak sekali kursi.
Cukup untuk semua yang masuk ke dalam Kerajaan Surga. Ada juga kursi yang
diambil dari meja. Ini berarti anak Tuhan yang berhenti melayani Tuhan, dan nama
mereka dihapus dari Buku Kehidupan dan mereka dijauhkan dari Perjamuan Kawin
Anak Domba.
Tuhan juga mempertemukan kami dengan seseorang yang ada di
Alkitab, orang suci yang kita baca dalam Kitab Suci. Kami terkejut melihat
Abraham. Abraham adalah seorang senior, tapi tidak dalam penampilannya. Dia
adalah senior karena kebajikan yang dia miliki. Rambutnya putih semua, tapi tiap
rambut seperti benang kaca atau benang berlian. Kami terkejut ketika dia lebih
muda dari kami. Dalam Surga, kita semua akan muda kembali dan muda. Kami juga
terkejut oleh perkataannya. Abraham memberitahu kami sesuatu yang tidak pernah
terlupakan. Dia mengucapkan selamat datang kepada kami ke Kerajaan Surga dan
segera kami akan ada di tempat itu, karena kedatangan Tuhan Yesus Kristus akan
datang segera.
Sumber: http://spiritlessons.com/Documents/7_Jovenes/Indonesian_7_Columbian_Youths_Heaven_Pewahyuan_Di_Surga.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.